• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Selasa, 09 November 2010

CIPLUKAN

05.09 // by Unknown // , , // No comments



Jarang yang memperhatikan pohon satu ini, karena biasanya tumbuh dan hidup sebagai gulma (tumbuhan penggangu) di sawah. Itulah ciplukan (physalis minina), yang dibali disebut pohon angket,kopok-kopok, keceplokan atau ceplukan (jawa), cecendet (sunda ). Pohon ini biasanya tumbuh tersebar ditanah tegalan, sawah-sawah kering, serta tumbuh dihutan jati.
Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda. Bila sudah tua, warnanya cokelat dengan rasa asam_asam manis. Buah ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah). Karena rasanya itu pula, anak –anak petani sering memetik dan memakannya disawah/tegalan saat membantu orang tua mereka. Buah ciplukan mngandung senyawa kimia alkaloid,tanin,kriptoxantin,vitamin c dan gula.
Dikalangan masyarakat suku dayak (kalimantan) dan bali, pohon ciplukan dipercaya dapat mencegah dan menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Diantarnya untuk panas dalam, diabetes melitus (kencing manis), sakit paru-paru, ayan,borok,tekanan darah tinggi dan lain-lain. Cara mengolahnya pun sangaat sederhana. Pohon ciplukan yang telah berbuah dicabut sampai keakar-akarnya, lantas dijemur sampai kering. Setelah kering lantas direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga mendidih tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Airnya lantas di minimsegelas sehari. Namun awas, rasanya pahit bukan kepalang . Air rebusan ciplukan ini berkhasiat menyembuhkan ?mencegah penyakit panas dalam, kencing manis dan tekanan darah tinggi ( hipertensi).
Untuk sakit paru-paru, tumbuhan ciplukan lengkap (akar,batang,daun,bunga dan buahnya) di rebus dengan 3-5 air sampai mendidih dan di saring. Air saringannya itu diminum 3 kali sehari 1 gelas. Sementara untuk ayan, ambil 8-10 hari buah ciplukan yang sudah masak , dimakn setiap hari secar rutin. Sementara untuk borok , 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih di tumbuk sampai halus, lantas di tempelkan pada bagian yang sakit. (Dna/berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar